ILMU EKONOMI
Arti Ilmu
Ekonomi
Di dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita selalu
berfikir untuk membeli barang-barang yang sangat kita butuhkan. Jika mungkin
masih ada sisa kita dapat membeli barang lainnya. Namun jika tidak memiliki
sisa, maka kita menangguhkan untuk membeli barang tersebut lain waktu. Contoh
salah satu kasus yang dialami pada sebuah negara, kita mengambil contoh Negara
Indonesia. Diasumsikan Indonesia memiliki lahan yang luas dan jumlah penduduk
yang besar. Namun tekhnologinya masih sangat terbatas. Dari potensi sumber daya
yang dimiliki ini, Indonesia tidak dapat menjadi Negara industri yang maju
karena tekhnologinya rendah. Akan tetapi, berdasarkan sumber daya yang dimiliki
ini, Indonesia sangat cocok untuk membangun sector pertanian dan perkebunan,
karena kedua bidang ini memerlukan lahan yang luas dan tenaga kerja yang
banyak.
Dari contoh diatas kita dapat simpulkan bahwa di
dalam memenuhi seluruh kebutuhan manusia yang tidak terbatas, selalu selalu
ditemui kendala atau dalam kata lain disebut dengan keterbatasan. Kendala dari
contoh diatas adalah sumber daya. Sumber daya itu dapat berupa uang,
tekhnologi, modal, keahlian, kekayaan alam dan lain-lain. Berdasarkan kasus ini
maka perlu kiranya kita mempelajari ilmu ekonomi. Karena itu, ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari upaya manusia baik secara individu maupun
masyarakat dalam menentukan pilihan-pilihan terhadap sumber daya yang terbatas
jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas jumlahnya.
Kelangkaan dan Pilihan
Sebuah
barang disebut langka jika jumlah keinginan terhadap suatu barang lebih banyak
dibandingkan jumlah ketersediaan barang tersebut. Contohnya pada saat adanya
isu keaikan harga minyak tanah, maka orang-orang akan membeli minyak tanah
dalam jumlah besar, terutama pedagang minyak tanah agar dapat memperoleh
keuntungan besar. Karena jumlah pasokan sudah tertentu dan orang-orang mencari
minyak tanah, maka minyak tanah tersebut menjadi langka.
Berdasarkan
terjadinya kelangkaan tersebut, maka muncul apa yang disebut dengan barang
ekonomi. Barang ekonomi adalah barang yang numlah permintaannya lebih banyak
dibandingkan jumlah ketersediaan barang tersebut. Barang ekonomi merupakan
barang yang memiliki nilai atau harga. Jika barang ekonomi ini semakin banyak
jumlahnya maka harga yang dikeluarkan untuk barang tersebut lebih murah, dan
sebaliknya jika ketersediaan barang ekonomi ini sedikit, maka harga yang
dikeluarkan untuk barang tersebut lebih mahal. Contoh kasusnya adalah emas ,
karena emas memiliki jumlah yang terbatas sedangkan jumlah permintaannya
semakin meningkat atau tidak terbatas maka harga untuk memperolehnya pun mahal,
sedangkan harga durian saat sedang musim maka harga yang dikeluarkan akan
murah.
Lawan
dari barang ekonomi adalah barang bebas. Barang bebas adalah barang yang jumlah
ketersediaannya lebih banyak dibandingkan jumlah permintaannya. Barang bebas
tidak memiliki nilai atau harga. Contoh barang bebas adalah air laut atau air
sungai, udara, pasir dilaut atau disungai. Tetapi air bersih dari PAM memiliki
harga, hal ini dikarenakan banyak orang yang membutuhkan sedangkan jumlah
ketersediaannya terbatas. Barang bebas ini tidak difokiskan kedalam
permasalahan dalam teori ekonomi
Pada
penjelasan sebelumnya, barang ekonomi muncul karena jumlah permintannya lebih
banyak dibandingkan jumlah ketersediaan bareng ekonpmi tersebut, hal ini dapat
diartikan manusia memerlukan barang yang lebih banyak dibandingkan ketersediaan
barang tersebut. Namun manusia memiliki keterbatasan yaitu uang atau modal.
Opportunity
cost adalah biaya hilangnya kesempatan. Contoh dalam opoortunity cost
diasumsikan seseorang memiliki uang sebesar Rp. 20.000 dengan uang tersebut
kita dapat membeli I porsi nasi goreng atau kita dapat membeli 1 buah tiket
nonton bioskop. Karena kedua jenis barang tersebut memiliki harga sebesar Rp.
20.000 kita harus memilih salah satu diantara kedua pilihan tersebut, ternyata
dia memilih untuk membeli 1 porsi nasi goreng maka dia harus mengorbankan untuk
menikmati film di bioskop. Hal itulah yang disebut dengan opportunity cost atau
biaya hilangnya kesempatan, dia kehilangan biaya kesempatan untuk menikmati
film karna terlah memilih untuk menikmati 1 porsi nasi goreng.
Masalah Ekonomi
Masalah
yang sering dihadapi manusia adalah kebutuhannya yang tidak terbatas, sedangkan
sumber daya atau faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memenuhi kebetuhan
manusia tersebut terbatas jumlahnya.
Keterbatasan
ini, kemudian manusia harus memilih barang-barang apa saja yang harus
diproduksi agar tercapai kepuasan maksimum, walaupun tidak semua barang yang
diinginkan itu terpenuhi semuanya.
1.
Barang dan jasa
apa yang akan dihasilkan? (what)
2.
Bagaimana barang
dan jasa tersebut dihasilkan? (how)
3.
Untuk siapa
barang dan jasa tersebut dhasilkani? (for whom)
What
(Barang apa yang dihasilkan)
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita harus terlebih dulu melihat apa yang menjadi
kebutuhan mendesak oleh masyarakat. Jika banyak masyarakat yang membutuhkan maka
diproduksilah barang tersebut, karena dengan memproduksi barang yang dibutuhkan
masyarakat tersebut, berarti sebagian besar yang diinginkan masyarakat
terpenuhi.
How
(Bagaimana barang tersebut dihasilkan)
Masalah
ini menyangkut cara untuk memanfaatkan sumber daya sedikit mungkin untuk
memproduksi barang yang dibutuhkan. Manusia terus berusaha untuk memenuhi
keperluan hidup yang dibutuhkannya. Dengan ditemukannya tekhnik-tekhnik khusus
untuk membuat barang dan jasa dengan memanfaatkan jumlah sumber daya yang lebih
sedikit. Dengan demikian jumlah sumber daya yang terbatas tadi tidak
akansemakin cepat habisnya.
For
whom (Untuk siapa barang tersebut dihasilkan)
Barang
yang diproduksi harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini menyangkit
pembagian barang-barang yang ada. Ada barang yang khusus dibuat untuk anak-anak
, dan ada pula dang dibuat untuk orang dewasa. Ada pula barang yang dibuat
untuk keluarga kalangan menengah atas, dan ada pula barang yang dibuat untuk
keluarga atau masyarakat menengah kebawah. Jadi barang itu ada variasinya,
tergantung siapa yang akan menggunakannya.
Dari
masalah ekonomi ini dibuatlah solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada,
dengan cara menerapkan prinsip ekonomi yaitu “ bagaimana mendapatkan hasil yang
maksimum dengan menggunakan sumber daya yang tertentu besarnya, dan bagaimana
mendapatkan hasil yang tertentu besarnya dengan menggunakan sumber daya yang
minimum besarnya. Hal ini lah yang menjadikan perhatian didalam pembahasan
teori ekonomi.
EKONOMI MAKRO
Penjelasan Ekonomi Makro
Teori
ekonomi makro dijelaskan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan ekonomi
makro dan menganalisisnya sehingga dapat mengambil kebijakan-kebijakan makro
yang dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi nasional. Ada empat masalah
ekonomi secara garis besar :
1.
Masalah
kestabilan harga (inlasi)
Kestabilan
harga merujuk pada keadaan suatu Negara yang terdapat harga barang dan jasa
relative tidak berubah atau tetap. Keadaan ini sering disebut dengan inflasi
yang rendah. Inflasi secara definisi adalah kenaikan harga secara umum yang
terjadi secara terus menerus. Inflasi menjadi masalah karena hal ini menyangkut
daya beli masyarakat suatu Negara. Jika harga umum mengalami kenaikan tetapi
tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan per kapita. Inflasi akan akan
mempengaruhi tingkat suku bunga perbankan, jika inflasi tinggi maka suku bunga
perbankan akan naik, apalagi untuk suku bunga pinjaman. Sehingga jelas hal ini
akan menyusahkan banyak pihak yaitu produsen , maupun konsumen. Jika hal ini
terjadi secara terus menerus kita akan masuk kedalam lingkaran setan
kemiskinan. Dalam lingkaran setan kemiskinan dimulai dari pendapatan nasional
(GNP/GDP) yang rendah, sehingga mengakibatkan saving masyarakat rendah. Saving
yang rendah akan mengakibatkan investasi juga rendah. Investasi rendah akan
mengakibatkan produksi rendah, produksi rendah akan mengakibatkan pengangguran
tinggi. Produksi rendah pengangguran tinggi akan mengakibatkan (GNP/GDP) tetap
rendah. Hal ini terus berlangsung, sehingga kita terjerumus dalam lembah
kemiskinan.
2.
Masalah
Pengangguran
Adanya
pengangguran berarti menunjukan perekonomian Negara itu tidak dalam kondisi
full employment. Ada faktor produksi yang tidak terpakai secara berlebihan
yaitu tenaga kerja. Karena kondisi idealnya suatu Negara dalam keadaan ful employment,
akan tetapi untuk mencapai kondisi ini tidak mungkin. Sangat jarang terjadi
bahkan Keynes, mengatakan bahwa kondisi perekonomian suatu Negara selalu dalam
keadaan under employment, kalaupun terjadi keadaan full employment itu hanya
kebetulan saja. Memang tingkat tingkat pengangguran terjadi di Negara manapun.
Dan hal ini menjadi perhatian para pemimpin bangsa dan para ekonom.
3.
Masalah
Keseimbangan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah
informasi keadaan keuangan satu Negara secara umum. Jika Negara tersebut
memiliki kondisi yang surplus berarti Negara tersebut memiliki cadangan devisa
yang besar. Cadangan devisa ini digunakan untuk transaksi perdagangan luar
negeri. Semakin besar cadangan suatu Negara maka semakin baik pula keadaan
Negara tersebut.
Ada 3 cara untuk memperbesar cadangan :
1.
Dengan melakukan eksport
2. Dengan
mengundang investor asing untuk melakukan investasi dinegara kita
3.
Dengan melakukan pinjaman luar
negeri.
4.
Masalah
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat
dari peningkatan GDP dan GNP pada suatu Negara. Adanya peningkatan dalam GDP
berarti menunjukan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Pendapatan
perkapita merupakan pendapatan masyarakat perindividu. GDP juga merupakan angka
yang menunjukan total produksi suatu Negara. Semakin tinggi GDP maka total
produksi suatu Negara semakin besar. Tetapi yang menjadi permasalahan ini
adalah pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Karena hal inilah tidak
menjadi cerminan apabila suatu Negara memiliki jumlah GDP yang rendah
masyarakatnya miskin dan bila memiliki GDP yang tinggi maka semua masyrakatnya
kaya. Untuk itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat
mengurangi kesenjangan pendapatan antar warga negaranya.
PENGUKURAN
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan
nasional adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat
suatu Negara pada satu waktu tertentu. Indicator yang umum untuk digunakan
untuk menghitung pendapatan nasional adalah GDP (GrossDomestictProduct) atau
dalam bahasa indonsia sering disebut dengan PDB (ProductDomestictBruto)
indicator lain yang sering digunakan adalah GNP (GrossNsionalProduct) atau PNB
(PendapatanNasionalBruto)
Ada 3 pendekatan yang sering
digunakan dalam menghitung pendapatan nasional
1.
Pendekatan produksi
2. Pendekatan
pendapatan
3.
Pendekatan pengeluaran
Pendekatan Produksi
Dalam
pendekatan ini pendapatan nasional dihitung berdasarkan perhitungan dari jumlah
nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu
perekonomian dalam satu periode tertentu. Nilai barang dan jasa yang dimaksud
adalah nilai akhir barang dan jasa atau nilai tambah barang.
Nilai
akhir adalah nilai barang yang siap dikonsumsi dan tidak lagi digunakan dalam
proses produksi berikutnya