Jumat, 29 Mei 2015

Ekonomi makro

ILMU EKONOMI

Arti Ilmu Ekonomi
Di dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita selalu berfikir untuk membeli barang-barang yang sangat kita butuhkan. Jika mungkin masih ada sisa kita dapat membeli barang lainnya. Namun jika tidak memiliki sisa, maka kita menangguhkan untuk membeli barang tersebut lain waktu. Contoh salah satu kasus yang dialami pada sebuah negara, kita mengambil contoh Negara Indonesia. Diasumsikan Indonesia memiliki lahan yang luas dan jumlah penduduk yang besar. Namun tekhnologinya masih sangat terbatas. Dari potensi sumber daya yang dimiliki ini, Indonesia tidak dapat menjadi Negara industri yang maju karena tekhnologinya rendah. Akan tetapi, berdasarkan sumber daya yang dimiliki ini, Indonesia sangat cocok untuk membangun sector pertanian dan perkebunan, karena kedua bidang ini memerlukan lahan yang luas dan tenaga kerja yang banyak.
Dari contoh diatas kita dapat simpulkan bahwa di dalam memenuhi seluruh kebutuhan manusia yang tidak terbatas, selalu selalu ditemui kendala atau dalam kata lain disebut dengan keterbatasan. Kendala dari contoh diatas adalah sumber daya. Sumber daya itu dapat berupa uang, tekhnologi, modal, keahlian, kekayaan alam dan lain-lain. Berdasarkan kasus ini maka perlu kiranya kita mempelajari ilmu ekonomi. Karena itu, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya manusia baik secara individu maupun masyarakat dalam menentukan pilihan-pilihan terhadap sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas jumlahnya.
Kelangkaan dan Pilihan
Sebuah barang disebut langka jika jumlah keinginan terhadap suatu barang lebih banyak dibandingkan jumlah ketersediaan barang tersebut. Contohnya pada saat adanya isu keaikan harga minyak tanah, maka orang-orang akan membeli minyak tanah dalam jumlah besar, terutama pedagang minyak tanah agar dapat memperoleh keuntungan besar. Karena jumlah pasokan sudah tertentu dan orang-orang mencari minyak tanah, maka minyak tanah tersebut menjadi langka.
Berdasarkan terjadinya kelangkaan tersebut, maka muncul apa yang disebut dengan barang ekonomi. Barang ekonomi adalah barang yang numlah permintaannya lebih banyak dibandingkan jumlah ketersediaan barang tersebut. Barang ekonomi merupakan barang yang memiliki nilai atau harga. Jika barang ekonomi ini semakin banyak jumlahnya maka harga yang dikeluarkan untuk barang tersebut lebih murah, dan sebaliknya jika ketersediaan barang ekonomi ini sedikit, maka harga yang dikeluarkan untuk barang tersebut lebih mahal. Contoh kasusnya adalah emas , karena emas memiliki jumlah yang terbatas sedangkan jumlah permintaannya semakin meningkat atau tidak terbatas maka harga untuk memperolehnya pun mahal, sedangkan harga durian saat sedang musim maka harga yang dikeluarkan akan murah.
Lawan dari barang ekonomi adalah barang bebas. Barang bebas adalah barang yang jumlah ketersediaannya lebih banyak dibandingkan jumlah permintaannya. Barang bebas tidak memiliki nilai atau harga. Contoh barang bebas adalah air laut atau air sungai, udara, pasir dilaut atau disungai. Tetapi air bersih dari PAM memiliki harga, hal ini dikarenakan banyak orang yang membutuhkan sedangkan jumlah ketersediaannya terbatas. Barang bebas ini tidak difokiskan kedalam permasalahan dalam teori ekonomi
Pada penjelasan sebelumnya, barang ekonomi muncul karena jumlah permintannya lebih banyak dibandingkan jumlah ketersediaan bareng ekonpmi tersebut, hal ini dapat diartikan manusia memerlukan barang yang lebih banyak dibandingkan ketersediaan barang tersebut. Namun manusia memiliki keterbatasan yaitu uang atau modal.
Opportunity cost adalah biaya hilangnya kesempatan. Contoh dalam opoortunity cost diasumsikan seseorang memiliki uang sebesar Rp. 20.000 dengan uang tersebut kita dapat membeli I porsi nasi goreng atau kita dapat membeli 1 buah tiket nonton bioskop. Karena kedua jenis barang tersebut memiliki harga sebesar Rp. 20.000 kita harus memilih salah satu diantara kedua pilihan tersebut, ternyata dia memilih untuk membeli 1 porsi nasi goreng maka dia harus mengorbankan untuk menikmati film di bioskop. Hal itulah yang disebut dengan opportunity cost atau biaya hilangnya kesempatan, dia kehilangan biaya kesempatan untuk menikmati film karna terlah memilih untuk menikmati 1 porsi nasi goreng.
Masalah Ekonomi
Masalah yang sering dihadapi manusia adalah kebutuhannya yang tidak terbatas, sedangkan sumber daya atau faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memenuhi kebetuhan manusia tersebut terbatas jumlahnya.
Keterbatasan ini, kemudian manusia harus memilih barang-barang apa saja yang harus diproduksi agar tercapai kepuasan maksimum, walaupun tidak semua barang yang diinginkan itu terpenuhi semuanya.
1.   Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan? (what)
2.   Bagaimana barang dan jasa tersebut dihasilkan? (how)
3.   Untuk siapa barang dan jasa tersebut dhasilkani? (for whom)
What (Barang apa yang dihasilkan)
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus terlebih dulu melihat apa yang menjadi kebutuhan mendesak oleh masyarakat. Jika banyak masyarakat yang membutuhkan maka diproduksilah barang tersebut, karena dengan memproduksi barang yang dibutuhkan masyarakat tersebut, berarti sebagian besar yang diinginkan masyarakat terpenuhi.
How (Bagaimana barang tersebut dihasilkan)
Masalah ini menyangkut cara untuk memanfaatkan sumber daya sedikit mungkin untuk memproduksi barang yang dibutuhkan. Manusia terus berusaha untuk memenuhi keperluan hidup yang dibutuhkannya. Dengan ditemukannya tekhnik-tekhnik khusus untuk membuat barang dan jasa dengan memanfaatkan jumlah sumber daya yang lebih sedikit. Dengan demikian jumlah sumber daya yang terbatas tadi tidak akansemakin cepat habisnya.
For whom (Untuk siapa barang tersebut dihasilkan)
Barang yang diproduksi harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini menyangkit pembagian barang-barang yang ada. Ada barang yang khusus dibuat untuk anak-anak , dan ada pula dang dibuat untuk orang dewasa. Ada pula barang yang dibuat untuk keluarga kalangan menengah atas, dan ada pula barang yang dibuat untuk keluarga atau masyarakat menengah kebawah. Jadi barang itu ada variasinya, tergantung siapa yang akan menggunakannya.
Dari masalah ekonomi ini dibuatlah solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada, dengan cara menerapkan prinsip ekonomi yaitu “ bagaimana mendapatkan hasil yang maksimum dengan menggunakan sumber daya yang tertentu besarnya, dan bagaimana mendapatkan hasil yang tertentu besarnya dengan menggunakan sumber daya yang minimum besarnya. Hal ini lah yang menjadikan perhatian didalam pembahasan teori ekonomi.


















                                                                                                            

EKONOMI MAKRO

Penjelasan Ekonomi Makro
Teori ekonomi makro dijelaskan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan ekonomi makro dan menganalisisnya sehingga dapat mengambil kebijakan-kebijakan makro yang dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi nasional. Ada empat masalah ekonomi secara garis besar :
1.   Masalah kestabilan harga (inlasi)
Kestabilan harga merujuk pada keadaan suatu Negara yang terdapat harga barang dan jasa relative tidak berubah atau tetap. Keadaan ini sering disebut dengan inflasi yang rendah. Inflasi secara definisi adalah kenaikan harga secara umum yang terjadi secara terus menerus. Inflasi menjadi masalah karena hal ini menyangkut daya beli masyarakat suatu Negara. Jika harga umum mengalami kenaikan tetapi tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan per kapita. Inflasi akan akan mempengaruhi tingkat suku bunga perbankan, jika inflasi tinggi maka suku bunga perbankan akan naik, apalagi untuk suku bunga pinjaman. Sehingga jelas hal ini akan menyusahkan banyak pihak yaitu produsen , maupun konsumen. Jika hal ini terjadi secara terus menerus kita akan masuk kedalam lingkaran setan kemiskinan. Dalam lingkaran setan kemiskinan dimulai dari pendapatan nasional (GNP/GDP) yang rendah, sehingga mengakibatkan saving masyarakat rendah. Saving yang rendah akan mengakibatkan investasi juga rendah. Investasi rendah akan mengakibatkan produksi rendah, produksi rendah akan mengakibatkan pengangguran tinggi. Produksi rendah pengangguran tinggi akan mengakibatkan (GNP/GDP) tetap rendah. Hal ini terus berlangsung, sehingga kita terjerumus dalam lembah kemiskinan.

2.   Masalah Pengangguran 
Adanya pengangguran berarti menunjukan perekonomian Negara itu tidak dalam kondisi full employment. Ada faktor produksi yang tidak terpakai secara berlebihan yaitu tenaga kerja. Karena kondisi idealnya suatu Negara dalam keadaan ful employment, akan tetapi untuk mencapai kondisi ini tidak mungkin. Sangat jarang terjadi bahkan Keynes, mengatakan bahwa kondisi perekonomian suatu Negara selalu dalam keadaan under employment, kalaupun terjadi keadaan full employment itu hanya kebetulan saja. Memang tingkat tingkat pengangguran terjadi di Negara manapun. Dan hal ini menjadi perhatian para pemimpin bangsa dan para ekonom.
3.   Masalah Keseimbangan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah informasi keadaan keuangan satu Negara secara umum. Jika Negara tersebut memiliki kondisi yang surplus berarti Negara tersebut memiliki cadangan devisa yang besar. Cadangan devisa ini digunakan untuk transaksi perdagangan luar negeri. Semakin besar cadangan suatu Negara maka semakin baik pula keadaan Negara tersebut.
 Ada 3 cara untuk memperbesar cadangan :
1.      Dengan melakukan eksport
2.      Dengan mengundang investor asing untuk melakukan investasi dinegara kita
3.      Dengan melakukan pinjaman luar negeri.


4.   Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari peningkatan GDP dan GNP pada suatu Negara. Adanya peningkatan dalam GDP berarti menunjukan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita merupakan pendapatan masyarakat perindividu. GDP juga merupakan angka yang menunjukan total produksi suatu Negara. Semakin tinggi GDP maka total produksi suatu Negara semakin besar. Tetapi yang menjadi permasalahan ini adalah pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Karena hal inilah tidak menjadi cerminan apabila suatu Negara memiliki jumlah GDP yang rendah masyarakatnya miskin dan bila memiliki GDP yang tinggi maka semua masyrakatnya kaya. Untuk itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi kesenjangan pendapatan antar warga negaranya.


PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu Negara pada satu waktu tertentu. Indicator yang umum untuk digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah GDP (GrossDomestictProduct) atau dalam bahasa indonsia sering disebut dengan PDB (ProductDomestictBruto) indicator lain yang sering digunakan adalah GNP (GrossNsionalProduct) atau PNB (PendapatanNasionalBruto)
Ada 3 pendekatan yang sering digunakan dalam menghitung pendapatan nasional
1.      Pendekatan produksi
2.      Pendekatan pendapatan
3.      Pendekatan pengeluaran  

Pendekatan Produksi
Dalam pendekatan ini pendapatan nasional dihitung berdasarkan perhitungan dari jumlah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu perekonomian dalam satu periode tertentu. Nilai barang dan jasa yang dimaksud adalah nilai akhir barang dan jasa atau nilai tambah barang.

Nilai akhir adalah nilai barang yang siap dikonsumsi dan tidak lagi digunakan dalam proses produksi berikutnya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar