INTI
ILMU EKONOMI
1. Kebutuhan Manusia
Apabila kita amati kegiatan di pagi
hari, kita melihat hampir seluruh warga masyarakat berangkat menuju tempat
kerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarganya.
Apakah
semua kebutuhan hidup itu dapat Anda penuhi? Tentu tidak. Kebutuhan hidup
manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa
sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kenyataan inilah yang
menjadi inti masalah ekonomi.
|
|
|
Masalah
ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan,
keluarga, perusahaan, atau negara.
|
||
Pokok
persoalannya adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, manusia
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam.
|
|
|
Kebutuhan
senantiasa menampakkan dirinya sebagai suatu perasaan kekurangan yang
menimbulkan keinginan untuk dipenuhi. Apa yang terjadi pada saat Anda lapar
dan haus? Tentunya Anda punya keinginan untuk makan dan minum. Demikian pula
perasaan keinginan/kebutuhan Anda terhadap pakaian, tempat tinggal, radio,
TV, kendaraan, dan sebagainya.
|
|
2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia banyak dan
beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak
ada habisnya. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi
kebutuhan yang lainnya. Namun demikian, kita dapat menggolongkan
kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan berikut ini:
a.
|
Kebutuhan
menurut intensitasnya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.
Dewasa ini banyak barang yang
semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan
sekunder, seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga untuk
pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer,
mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.
|
|||||||||
|
|
|||||||||
b.
|
Kebutuhan
menurut sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani. - Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb. - Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb. |
|||||||||
|
|
|||||||||
c.
|
Kebutuhan
menurut waktu
Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb. |
|||||||||
|
|
|||||||||
d.
|
Kebutuhan
menurut wujud
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb. |
|||||||||
e.
|
Kebutuhan
menurut subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi: kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru. Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb. |
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan
Keadaan alam mengakibatkan
perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di daerah kutub yang luar biasa dingin
membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin yang serasa menggigit
tulang. Sedangkan kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian
tipis.
Tampaknya
keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan
kondisi alam di tempat yang bersangkutan. Cobalah bandingkan, kebutuhan orang
yang tinggal di daerah pegunungan dengan kebutuhan orang yang tinggal di daerah
pantai!
Peradaban baru juga
berpengaruh terhadap kebutuhan. Makin tinggi peradaban, makin tinggi pula
kualitas barang yang dibutuhkan. Tentunya Anda pernah belajar sejarah! Coba
Anda amati kebutuhan pada masa primitif, dan bandingkan dengan kondisi
masyarakat kita yang sudah mengenal peradaban yang lebih tinggi.
Adat istiadat dan tradisi
masyarakat berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat. Misalnya tradisi upacara
perkawinan, tradisi mudik lebaran, dsb. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan
berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan.
4. Alat Pemuas
Kebutuhan
Alat-alat
pemuas kebutuhan seperti perlatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian, yang
Anda butuhkan itu dalam ilmu ekonomi disebut barang, sedangkan pelayanan listrik,
telepon, guru juga dapat memuaskan kebutuhan Anda sehingga disebut barang juga,
tetapi lebih lazim disebut jasa.
|
Dalam
kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya
terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan pengorbanan
(waktu, biaya atau tenaga). Barang yang demikian ini disebut barang ekonomi.
|
|
|
Selain
itu ada barang yang jumlahnya melimpah seperti sinar matahari di daerah
tropis, udara bersih di daerah pegunungan. Barang-barang ini untuk
memperolehnya tanpa pengorbanan, sehingga disebut barang bebas.
Barang-barang
bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi.
|
5. Kegunaan Benda
Untuk lebih memahami bagaimana
barang dan jasa dapat memenuhi kebutuhan manusia, marilah kita kelompokkan
barang/jasa tersebut menurut kegunaan, hubungannya dengan benda lain dan
prosesnya.
a.
|
Menurut kegunaannya
|
||
|
|
benda dibedakan sebagai benda
konsumsi, yaitu benda yang dapat langsung digunakan memenuhi kebutuhan,
contoh untuk ini adalah makanan, pakaian, buah-buahan, dsb., dan benda
produksi, atau disebut juga barang modal. Benda ini dapat digunakan untuk
memproduksi benda lain, termasuk benda produksi ini adalah peralatan, dan
mesin-mesin.
|
|
b.
|
Benda menurut hubungannya dengan benda lain dapat ditinjau sebagai benda komplementer dan benda
substitusi.
|
||
|
|
Benda komplementer adalah benda
yang dalam penggunaannya harus bersama-sama dengan benda lain. Coba Anda
pikirkan, benda apa itu? Misalnya: kopi dengan gula, sepatu dengan talinya,
minyak dan kompor, bensin dengan kendaraan, dsb.
|
|
|
Benda substitusi, benda ini
dalam penggunaannya dapat saling menggantikan, misalnya jagung dapat
menggantikan beras, margarine dengan mentega, jasa bus dapat menggantikan
kereta api.
|
||
|
|
||
c.
|
Benda menurut proses
pembuatannya
|
||
|
|
Selain
pembagian guna benda tadi, dapat juga kegunaan benda dilihat dari proses
pembuatannya. Untuk ini benda dapat dilihat sebagai bahan baku seperti: hasil
hutan, hasil pertanian, atau barang tambang. Sebagai barang setengah jadi,
misalnya: barang untuk industri kecil, kulit untuk sepatu, kopra untuk minyak
goreng, dsb. Dan
barang jadi, seperti: meja, kursi, sepeda, kemeja, dsb.
|
|
|
|
||
|
|
Mengapa
benda itu berguna? Tentunya Anda bisa menjawab.
Ya! Benda itu berguna karena benda itu bermanfaat dapat memenuhi kebutuhan manusia. Hanya saja benda yang disediakan harus diolah lebih dahulu sehingga siap memenuhi kebutuhan manusia. |
6. Kelangkaan Alat Pemuas Kebutuhan
Penciptaan dan pengolahan benda
hingga menjadi lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan usaha
atau produksi, dengan mencurahkan bahanbahan dasar, tenaga, pikiran, waktu,
peralatan, uang dan keahlian yang kesemuanya disebut sumber daya produksi.
Sumber alam
|
:
|
adalah benda dan kekuatan yang
tersedia di alam semesta, yang secara langsung atau tidak langsung dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya: tanah, air, sinar
matahari, barang-barang galian, dsb.
|
Sumber daya manusia
|
:
|
sumber daya manusia ini meliputi
tenaga jasmani dan rohani yang diperlukan untuk mengambil dan mengolah sumber
alam, hingga menjadi benda yang lebih berguna.
|
Sumber daya modal
|
:
|
adalah barang-barang (sarana) yang
dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain, misalnya: uang, bahan mentah,
mesin, perkakas, dsb.
|
Wira usaha
|
:
|
adalah sumber daya manusia yang
menyatukan ketiga sumber daya (alam, tenaga kerja, dan modal) dan bertanggung
jawab atas kelancaran usaha produksi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar