PROTEIN
Protein (akar
kata protos dari bahasa Yunani yang berarti
"yang paling utama/pertama") .Kata ini pertama kali diungkapakan pada
tahun 1838 oleh seorang ahli biokimia
Jerman Gerardus Mulder (1802-1880),dia salah satu ilmuwan yang
berpendapat bahwa protein merupakan substansi yang mengawali terjadinya proses
kehidupan di muka bumi ini. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan
bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein
separohnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan,
spersepuluh dalam kilit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh.
Semua enzim, berbagai hormon pengengkut zat-zat gizi dan darah. Disamping itu
asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor, sebagian besar
koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
STRUKTUR KIMIA PROTEIN
Protein seperti halnya karbohidrat
dan lemak di bangun oleh unsur karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O),
tetapi juga mengandung N. Protein mengandung 16 % Nitrogen .Beberapa elemen
lain yang terkandung dalam protein selain Nitrogen (N) ialah Sulfur(S) ,Phosphor (P),Besi (Fe)
dalm jumlah yang sangat kecil, dan Yodium (I).
Unit pembangunan dalam
semua jenis protein adalah asam amino
(AA.Berbagai jenis asam amino membangun jenis sel dan Jaringa tubuh yang spesifik,seperti a)kolagen
terletak dalam jaringan ikat tubuh, b)miosin dalam jaringan otot ,c)hemoglobin
dalam sel darah merah , d) sel enzim, dan e) hormoon insulin.
Terdapat tiga gugus yang
penting dalam struktur protein , yaitu :
1.
Gugus basa yaitu amine(-NH2);
2.
Gugus asam yaitu (-COOH) atau gugus karboksil ;
3.
Rantai samping (R=Radikal) pada AA
Gugus basa dalam ionik
bermuatan positif,sedangkan gugus asam bermuatan negatif. AA yang paling
sederhana dan tidak memilki rantai samping (R) adalah glisin dan alanin.
Bentuk persenyawaan
protein lebih kompleks bila dibandingkan dengan karbohidrat atau lemak . Hal ini terutama karena variasi unit-unit pembentuk
protein lebih banyak bila dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak.
Polisakarida misalnya ,dibangun dari pembentukan struktur pengulangan rantai
yang terbentuk oleh unit-unit glukosa sebagai mata rantainya .Sedangkan rantai
protein dibangun atas ikatan rantai polipeptida yang pada setiap mata rantainya
dapat mengandung asam amino yang berbeda-beda jenisnya.Sampai saat ini
diketahui ada 20 jenis asam amino yang membangun mata rantai polipeptida pada
protein .Sehingga atas dasar itu seacara
matematis,kombinasi dari 20 macam asam amino ini dapat membentuk sampai dengan
1.000.000.000.000 jenis protein bahkan lebih.Karena struktur pembentuknya yang
lebih kompleks maka berat molekul protein umumnya lebih tinggi bila
dibandingkan lemak maupun karbohidrat.
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu
berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat
tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan
urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah
struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein
yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai
bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
o
alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"),
berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
o
beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"),
berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino
yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
o
beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
·
gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
(Wikipedia, 2009).
Protein memiliki empat tingkatan struktur yang
bersifat hirarki. Artinya, protein disusun setahap demi setahap dan setiap
tingkatan tergantung dari tahapan di bawahnya.
1.
Struktur
primer rantai polipeptida sebuah protein adalah susunan atau urutan
bagaimana asam-asam amino disatukan dan susunan ini mencakup lokasi setiap
ikatan disulfida. Struktur primer dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang
baisa ditulis untuk senyawa organik. Urutan, macam, dan jumlah asam amino yang
membentuk rantai polipeptida adalah struktur primer protein.
2.
Struktur
sekunder Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang
dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.
Analisis difraksi sinar-X merupakan cara yang baik untuk mempelajari struktur
protein serabut. Struktur ini terjadi karena ikatan hidrogen antara atom O dari
gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus amino (N-H) dala satu rantai
polipeptida, memungkinkan terbentuknya konformasi spiral yang disebut
struktur helix. Bila ikatan hidrogen tersebut terjadi di antara dua
rantai polipeptida, maka masing-masing rantai tidak membentuk helix, melainkan
rantai pararel polepeptida dengan konformasi- β. Rantai polipeptida denagn
konformasi- β ini dihubung silangkan (cross-linked) oleh ikatan hydrogen
sehingga membentuk struktur yang disebut lembaran berlipat-lipat (pleated
sheets).
3.
Struktur
tersier adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga
membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier enzim
sering padat, berbentuk globuler. Struktur tersier terbentuk karena terjadinya
perlipatan (folding) rantai α-helix, konformasi β, maupun gulungan
rambang suatu polipeptida, membentuk protein globular, yang struktur tiga
dimensinya lebih rumit daripada protein serabut. Dengan menggunakan berbagai
cara difraksi sinar-x yang teliti, beberapa protein telah dapat ditentukan
struktur tersiernya, seperti misalnya, hemoglobin, mioglobin, lisozim,
ribonuklease, dan kimotripsinogen.
Dari hasil penelitian didapatkan beberapa fakta
mengenai struktur tiga dimensi mioglobin sebagai berikut:
a.
molekul sangat
kompak, dan di bagian dalamnya terdapat suatu ruangan yang cukup untuk empat
molekul air.
b.
Semua gugus R
mengutub dari asam aminonya berlokasi di bagian permukaan molekul dan
berhidart.
c.
Gugus R yang tak
mengutub dari asam aminonya tedapart di bagian dalam, sehingga tersembunyi dari
larutan medium di luar.
d.
Residu prolin
hanya terdapat pada bagian rantai yang membengkok, yang juga mengandung sisa
asam amino yang tak dapat membentuk α-helix seperti isolesin dan serin.
e.
Konformasi
umumnya sama dengan molekul mioglobin pada hewan menyusui.
Struktur
kuaternair Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai
polipeptida. Struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda
dipak bersama-sama membentuk struktur protein. Sebagian besar protein berbentuk
globular yang mempunyai berat molekul lebih dari 50.000 merupakan suatu
oligomer, yang terjadi dari beberapa rantai polipeptida yang terpisah. Rantai
polipeptida ini juga disebut protomer saling mengadakan interaksi membentuk
struktur kuartener dari proteina olighomer tersebut.
ASAM AMINO
Beberapa pengertian
tentang asam amino
1.
Esensial asam amino (EAA); Leusin,Metionin,Phenil
alanin;Treonin.Tritophan;Lisin dan Valin.
2.
Non esensial asam amino (NAA);Alanin,Asparagin,Asam
aspartat,cistine(Cystein),Asam glutamat,glutamin,glisin,hidroksi
prolin,prolin,serin.dan tirosin.
3.
Semi asam amino: Arginin dan Histidin.
4.
CAA(Branched-chain
amino acid)asam amino mempunyai rantai cabang.Termasuk golongan ini :
valin,Leusin,Isoleusin yang penting digunakan pada pengobatan penyakit lever
atau gagal ginjal,pada penderita sakit
berat atau terluka .Ada beberapa penulis yang memasukan Histidin sebagai
AA esensial
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang
memiliki gugus fungsionalkarboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung
menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini
terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino
termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu
fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai
penyusunprotein.
Struktur Asam Amino
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C
yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH),
atom hidrogen (H), dan
satu gugus sisa (R, dariresidue) atau disebut juga gugus atau rantai
samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa")
sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan
langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom
Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat
kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat
membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan
hidrofobik jika nonpolar.
Asam Amino sendiri di bagi menjadi 3 jenis :
1. Asam amino essensial.
1. Asam amino essensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan.
Jenis-jenis asam amino essensial :
a.
Leucine (BCAA =
Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
b.
Isoleucine (BCAA
= Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah
c.
Valine (BCAA =
Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
- Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, fenilalanin) ke otak.
- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
- Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, fenilalanin) ke otak.
d.
Lycine
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubung lainnya
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilago dan persendian)
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubung lainnya
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilago dan persendian)
e.
Tryptophan
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan
f.
Methionine
- Prekusor dari cysteine dan creatine
- Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membentuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal
- Prekusor dari cysteine dan creatine
- Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membentuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal
g.
Threonine
- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
- Komponen penting dari kolagen
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian
- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
- Komponen penting dari kolagen
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian
h.
Phenylalanine
- Prekursor untuk tyrosine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
- Digunakan dalam terapi depresi
- Membantu menekan nafsu makan
- Prekursor untuk tyrosine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
- Digunakan dalam terapi depresi
- Membantu menekan nafsu makan
2. Asam amino
nonessendial.
Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diprosuksi sendiri
oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan
dengan asam amino esensial.
Jenis-jenis asam amino non-essensial :
a.
Aspartic Acid
- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy
- Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
- Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan
- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy
- Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
- Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan
b.
Glyicine
- Membantu tubuh membentuk asam amino lain
- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi energi)
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula
- Membantu tubuh membentuk asam amino lain
- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi energi)
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula
c.
Alanine
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino
d.
Serine
- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
- Membantu dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf
- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
- Membantu dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf
3. Asam amino essensial bersyarat.
Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial,
namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi
dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus
didapat dari makanan maupun suplemen protein.
Jenis-jenis asam amino essensial bersyarat :
1.
Arginine (asam
amino essensial untuk anak-anak)
- Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan
- Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
- Bersama glycine dan methionine membentuk creatine
- Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan
- Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
- Bersama glycine dan methionine membentuk creatine
2.
Histidine (asam
amino essensial pada beberapa individu)
- Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh
- Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
- Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi
- Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh
- Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
- Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi
3.
Cystine
- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
- Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
- Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain)
- Siap diubah menjadi energi
- Salah satu elemen besar dari kolagen
- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
- Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
- Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain)
- Siap diubah menjadi energi
- Salah satu elemen besar dari kolagen
4.
Glutamic Acid
(Asam Glutamic)
- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
- Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain
- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
- Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain
5.
Tyrosine
- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid
- Meningkatkan mood dan fokus mental
- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid
- Meningkatkan mood dan fokus mental
6.
Glutamine
- Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia
- Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
- Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
- Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
- Mengingkatkan volume sel otot
- Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia
- Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
- Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
- Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
- Mengingkatkan volume sel otot
7.
Taurine
- Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak
- Membantu dalam meningkatkan volume sel otot
- Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak
- Membantu dalam meningkatkan volume sel otot
8.
Ornithine
- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
- Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati
- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
- Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati
KLASIFIKASI DAN METABOLISME PROTEIN
Protein
terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan kunjngsi.
1. Protein dalam
bentuk serabut.
Terdiri atas beberapa rantai peptida
berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain, sehingga menyerupai batang yang
kaku.
Karakteristiknya :
§ Rendah daya larutnya.
§ Mempunyai kekuatan mekanis yang
tinggi.
§ Tahan terhadap enzim pencernaan.
Contoh
protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin.
2.
Protein globular.
Karakteristiknya
:
§ Berbentuk bola.
§ Larut dalam larutan garam dan asam
encer.
§ Mudah berubah dalam pengaruh suhu.
§ Konsentrasi garam mudah mengalami
denaturasi.
Contoh
: Albumin, globumin, histon, protamin.
3.
Protein konjungsi.
Merupakan protein sederhana yang
terikat dengan bahan-bahan non asam amino (gugus prostetik).
Contoh
: Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.
Metabolisme protein.
PENCERNAAN.Protein dicerna dilambung
dan usus halus.Protein akan dipecah menjadi bentuk bentuk yang lebih sederhana
yaitu asam amino dan peptida.Ada dua jenis enzim yang terlibat dalam proses
pencernaan protein yaitu enzim endopeptidase yang berfunsi memutuskan ikatan
peptida pada rantai polipeptida, dan enzim eksopeptidase yang berfungsi untuk
memutuskan gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (-NH2)yang dimiliki protein.Perlu diketahui bahwa
protein adalah senyawa organik yang paling khas karena mempunyai dua gugus
fungsional yang mempunyai sifat yang sangat berlawanan (yang satu bersifat asam
dan lainnya bersifat basa).Kedua gugus fungsional inilah yang membentuk ikatan
yang khas pula bagi protein yang dikenal dengan sebutan ikatan peptida.Protein
masuk menembus dinding saluran
pencernaan dalam bentuk asam amino dan peptida (ikatan antar dua molikul asam
amino).Protein merupakan jenis makanan yang hampir 100% dapat dicerna oleh
tubuh.Hanya sedikit sekali sisa protein yang tidak dapat dicerna difeses .Asam
amino dan peptida dapat masuk kedalam aliran darah dengan cara tranfer aktif.
UTILISASI.Dalam sel-sel dan jaringan tubuh protein secara terus menurus
dibentuk dan dirombak kembali.Pada keadaan normal protein yang dibentuk dan
yang dirombak dalam keadaan seimbang.Para peneliti setuju bahwa tidak ada
satupun jaringan dalam tubuh yang berfungsi khusus sebagi tempat penyimpanan
protein. Ini pula salah satu yang membedakannya dengan dua zat gizi utama
lain.Lemak mempunyai tempat penyimpanan dalam tubuh.Penyimpanan yang khusus
yaitu adiposa,demikian pula karbohidarat yaitu glikogen dan otot.Meskipun
demikian sejak abad yang lalu sudah dikenal sirkulasasi protein dalm tubuh.Pada
beberapa jaringan tubuh,struktur proteinya sangat labil,dimana kandungan proteinnya
mudah sekali menurun atau meningkat jika kesimbangan nitrogen
terganggu.Jaringan-jaringan tubuh itulah yang dapat dikatakan sebagai tempat
penyimapanan semu bagi protein tubuh.Berdasarkan percobaaan isotop asam amino
yang dilakukan terbukti bahwa kecepatan pembentukan berbeda.Hati dan plasma
darah merupakan jaringan tubuh yang mempunyai kecepatan pembentukan dan
perombakan struktur protein yang tergolong paling cepat (setengah kandungan
proteinnya dirombak dan dibentuk kembali hanya dalam waktu 6 hari),sedangkan
protein otot mempunyai kecepatan pembentukan dan perombakan yang tergolong
rendah (180 hari).Kareananya secara semu hati ,plasma darah dan mukosa usu
halus (yang mempunyai kecepatan pembentukan dan perombakan struktur protein
yang tinggi )dapat dikatakan sebagai tempat penyimapanan protein tubuh.
FUNGSI PROTEIN
Fungsi
protein didalam tubuh sangat erat
hubungannya dengan hayat hidup sel. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai
zat pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang
dari luar dan masuk kedalam milieu interior tubuh. Protein juga sebagai zat
pengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
Protein
sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia dan terdapat dalam semua
makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat dibentuk sel makhluk
hidup.
Menurut
sumber lain yang penulis peroleh, dapat kita lihat fungsi protein lainnya,
antara lain sebagai berikut :
1. Untuk membangun sel jaringan tubuh
seorang bayi yang lahir dengan berat badan 3 kg.
2. Untuk mengganti sel tubuh yang aus
atau rusak.
3. Untuk membuat air susu, enzim dan
hormon air susu yang diberikan ibu kepada bayinya dibuat dari makanan ibu itu
sendiri.
4. Membuat protein darah, untuk
mempertahankan tekanan osmose darah.
5. Untuk menjaga keseimbangan asam basa
dari cairan tubuh.
6. Sebagai pemberi kalori.
7. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
8. Untuk pembentukan ikatan-ikatan
esensial tubuh.
9. Untuk mengatur keseimbangan air
dalam tubuh.
10. Untuk memelihara netralitas tubuh.
11. Untuk pembentukan antibodi.
12. Untuk mengangkat zat-zat gizi.
13. Sebagai sumber energi.
Oleh
karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia, karena bila
manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi kurang
bahkan gizi buruk.
SUMBER PROTEIN
Sumber
protein untuk manusia ada 2, yaitu :
- Sumber protein hewani.
Bahan
makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu.
Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam seperti hati,
pankreas, ginjal, paru, jantung, jeroan, susu, telur dan ikan. Ayam dan jenis
burung lain merupakan sumber protein yang berkualitas baik.
- Sumber protein nabati.
Sedangkan
protein nabati terdapan dalam biji-bijian, kacang-kacangan dan gandum. Satu
gram protein mampu menghasilkan energi 4,1 kalori.
KEBUTUHAN PROTEIN BAGI MANUSIA
Kebutuhan
protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah protein
yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur
nitrogn (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah
unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan peses. Penggunaan
protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlah
protein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya antara lain :
Kadar protein 18,75 gram itu dalam
tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan
baik.
Kecernaan protein itu sendiri. Tidak
semua bahan makanan yang mengandung serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh.
Karena adanya serat-serat ini, enzim-enzim tidak bisa masuk untuk memecah
protein.
Berdasarkan
pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang
dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk
anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3
gram tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping
itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan jumlah
dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin agar
tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup,
sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah
protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari
jumlah protein yang mereka perlukan.
Makanan
|
Kadar
|
Beras setengah giling
|
7,6 gram
|
Jagung kuning
|
9,2 gram
|
100 gram terigu
|
11 gram
|
Singkong dan gaplek
|
1,5 gram
|
100 gram umbi jalar
|
1,8 gram
|
100 gram tepung sagu
|
1,44 gram
|
Daging ayam
|
18,2 gram
|
Daging sapi
|
18,8 gram
|
Telur ayam
|
12,8 gram
|
Tabel 1.1
Kandungan Protein Dalam Sejumlah
Makanan
Tabel 1.2
Angka kecukupan protein menurut
kelompok umur.
AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
PROTEIN
1. Kekurangan protein.
Kekurangan
protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan
protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah
lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan
dengan. kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
a. Kwashiorkor.
Istilah
kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933,
ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana
kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua
sedang ditungu kelahirannya.
Kwashiorkor
lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada
anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang
terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang
cukup atau lebih.
Gejala :
·
Pertumbuhan terhambat.
·
Otot-otot berkurang dan lemah.
·
Udema.
·
Muka bulat seperti bulan (moonface)
·
Gangguan psikimotor.
Ciri
khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan.
Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor
gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan
dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak
terlalu jauh, tetapi bila pengobatan udema menghilang, maka berat badan yang
rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai
dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
·
Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
·
Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan
garis-garis permukaan yang jelas.
·
Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang
menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar,
meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
·
Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
·
Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel
hati.
b. Marasmus.
Marasmus
berasal dari kata Yunani yang berarti wasting/ merusak. Marasmus umumnya
merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi
makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula
pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.
Marasmus berpengaruh dalam waktu yang panjang terhadap mental dan fisik yang
sukar diperbaiki.
Marasmus
adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi
rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari
kwashiorkor.
Gejala :
·
Pertumbuhan terhambat.
·
Lemak dibawah kulit berkurang.
·
Otot-otot berkurang dan melemah.
·
Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran
kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
·
Muka seperti orang tua (oldman’s face).
Pada penderita marasmus biasanya
tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol
didalam darah menurun.
Suhu badan juga lebih rendah dari
suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan
sekitarnya.
2.
Kelebihan Protein.
Protein
secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya
biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi
yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan
dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen.
Kelebihan
protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim
atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6
g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka
kecukupan gizi (AKG) untuk protein.
PENYAKIT GIZI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROTEIN
Ada
dua jenis penyakit gizi yang berhubungan dengan protein yaitu penyakit yang
berdasarkan defisiensi protein dan berdasarkan kelainan sintesis serta
metabolisme protein.
a. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP/PCMPEM)
Defisiensi
protein secara ekstrim dengan kalori yang relatif mencukupi. Dalam hal ini akan
terjadi penyakit dengan gambaran klinis yang disebut kwashiorkor. Pada marasmus
penderita sangat kurus dengan sebutan tinggal tulang dan kulit. Kasus yang
terbanyak adalah campuran kedua gambaran klinis diatas, disebabkan oleh
kekurang energi dan protein sekaligus. Keadaan campuran ini disebut marasmik
kwashiorkor, dan inilah yang disebut KKP. Penderita mempunyai berat badan
dibawah standar pada umurnya, tetapi mungkin tidak terlalu jauh dari bawah.
b. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta ini biasanya
berupa infeksi, penyakit infeksi yang sering dijumpai sebagai penyakit penyerta
pada penderita KKP adalah:
1. Penyakit infeksi saluran pernapasan,
terutama bagian atas
2. Penyakit infeksi saluran pencernaan,
dengan gejala mencret, dan
3. Berbagai penyakit anak secara umum
juga meningkat, baik dalam morbiditas maupun mortalitas.
c. Terapi
Penatalaksanaan
dilakukan terhadap gejala penyakit infeksi yang akut dahulu, seperti
kejang-kejang, dehidrasi dan diare. Realimentasi dilakukan dengan makanan cair,
yang mengandung cukup kalori, vitamin dan protein serta komponen gizi lainnya.
Konsentrasi zat-zat dapat dimulai parsial, misalnya mulai dengan pengenceran ½
atau ¼ dan secara bertingkat dinaikkan sehingga konsentrasi penuh.
UPAYA PENANGGULANGAN
Untuk
menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya
penanggulangan sebagai berikut :
a. Pemantauan status gizi (PSG)
masyarakat.
b. Pemberian makanan tambahan (PMT).
c. Pemantauan garam beryodium.
d. Pemberian kapsul vit. A
e. Pemberian tablet Fe.
f. Pengumpulan data KADARZI.
PENCEGAHAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN
Kekurangan
energi protein disebabkan oleh multifaktor yang saling terkait sinergis secara
klinis maupun lingkungan atau masyarakat. Pencegahan hendaknya meliputi seluruh
faktor secara simultan dan konsisten. Walaupun kekurangan energi protein tidak
sepenuhnya dapat diberantas, tanpa harus menunggu, dapat segera dilaksanakan beberapa
tindakan untuk mengatasi keadaan:
1.
Mengendalikan penyakit infeksi, khususnya diare:
a. Sanitasi: personal, lingkungan
terutama makanan dan peralatannya.
b. Pendidikan: dasar kesehatan dan
gizi.
c. Program imunisasi.
d. Pencegahan penyakit yang erat dengan
lingkungan antara lain: TBC, nyamuk (malaria, DHF), parasit (cacing).
2.
Memperkecil dampak penyakit-penyakit infeksi terutama diare
di wilayah yang sanitasi lingkungannya belum baik. Diare merupakan penyakit
endomo-epidemik yang menjadi salah satu penyebab bagi malnutrisi. Dehidrasi
awal dan re-feeding secepat mungkin merupakan pencegahan untuk menghindari bayi
malnutrisi atau kekurangan energi protein.
- Deteksi
dini dan manajemen kekurangan energi protein awal atau ringan:
a. Memonitor tubuh kembang dan status
gizi balita secara kontinyu. Misalnya dengan tolok ukur KMS.
b. Perhatian kusus untuk faktor “resiko
tinggi” yang akan berpengaruhkelangsungan status gizi (antara lain: kemiskinan,
ketidaktahuan, adanya penyakit infeksi).
4.
Memelihara status gizi anak
a.
Dimulai sejak dalam kandungan, ibu hamil dengan gizi yang
baik, diaharapkan akan melahirkan bayi dengan status gizi yang baik pula.
b.
Setelah lahir segera beri air susu ibu eksklusif sampai usia 4 atau 6 bulan.
c.
Pemberian makanan pendamping air susu ibu bergizi, mulai
usia 4 atau 6 bulan secara bertahap sampai anak dapat menerima menu lengkap
keluarga.
d.
Memperpanjang masa menyusui (prolong lactation) selama ibu
dan bayi menghendaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar