Kamis, 25 Juni 2015

Berpikir

Berpikir 
Definisi Berpikir
Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan  ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. “Berpikir” mencakup banyak aktivitas mental. Kita berpikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko.
 Kita berpikir saat melamun sambil menunggu kuliah pengantar psikologi dimulai. Kita berpikir saat mencoba memecahkan ujian yang diberikan di kelas. Kita berpikir saat menulis artikel, menulis makalah, menulis surat, membaca buku, membaca koran, merencanakan liburan, atau mengkhawatirkan suatu persahabatan yang terganggu.
Jenis-jenis Berpikir
Berpikir adalah tingkah laku yang menggunakan ide untuk membantu seseorang berpikir.
Macam-macam kegiatan berpikir dapat kita golongkan sebagai berikut:
1. Berpikir Asosiatif  yaitu proses berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya suatu  ide lain. Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif :
a. Asosiasi Bebas:
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide t       entang makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran dapur, nasi atau anak yang belum sempat diberi makanan atau hal lainnya.
b. Asosiasi Terkontrol
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide tentang makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran dapur, nasi atau anak yang belum sempat diberi makanan atau hal lainnya.
c. Melamun
Yaitu menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.
d.   Berpikir Artistik yaitu
Proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para seniman dalam mencipta karya-karya seninya.
2.  Berpikir Terarah yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya. Dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada suatu pemecahan persoalan.
a.   Berpikir kritis
Yaitu membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap suatu keadaan.
b.   Berpikir Kreatif
Yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan system baru, menemukan bentuk artistic baru dan sebagainya.

c.       Proses Berpikir

Berpikir tidaklah memerlukan waktu, tempat ataupun kondisi khusus. Seseorang dapat berpikir sambil berjalan di jalan raya, ketika pergi ke kantor, mengemudi mobil, bekerja di depan komputer, menghadiri pertemuan dengan rekan-rekan, melihat TV ataupun ketika sedang makan siang.
Misalnya, di saat sedang mengemudi mobil, seseorang melihat ratusan orang berada di luar. Ketika menyaksikan mereka, ia terdorong untuk berpikir tentang berbagai macam hal. Dalam benaknya tergambar penampilan fisik dari ratusan orang yang sedang disaksikannya yang sama sekali berbeda satu sama lain. Tak satupun diantara mereka yang mirip dengan yang lain. Sungguh menakjubkan: kendatipun orang-orang ini memiliki anggota tubuh yang sama, misalnya sama-sama mempunyai mata, alis, bulu mata, tangan, lengan, kaki, mulut dan hidung; tetapi mereka terlihat sangat berbeda satu sama lain.

·        Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :

1.     Pembentukan Pengertian : pengertian, atau lebih tepatya disebut pengertian logis dibentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut:
a.     Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur-unsurnya satu demi satu.
b.     Membandingkan-bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri-ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang ada dan mana yang tidak ada, mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.
c.      Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri-ciri yang hakiki ialah, makhluk hidup yang berbudi.
2.       Pembentukan Pendapat  adalah  meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.

·        Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a.     Pendapat Afirmatif atau positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.
b.     Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.
c.      Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan  kebarang kalian, kemungkinan – kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak datang, dan sebagainya.

3.     Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan: adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada.

Ada 3 macam keputusan, yaitu:
·        Keputusan Induktif, yaitu keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.

·        Keputusan Deduktif, yang ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus. Jadi berlawanan dengan keputusan induktif.

·        Keputusan Analogis, adalah keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan  atau  menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar