Kamis, 25 Juni 2015

Protein


PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama/pertama") .Kata ini pertama kali diungkapakan pada tahun 1838 oleh seorang ahli biokimia  Jerman Gerardus Mulder (1802-1880),dia salah satu ilmuwan yang berpendapat bahwa protein merupakan substansi yang mengawali terjadinya proses kehidupan di muka bumi ini. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separohnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan, spersepuluh dalam kilit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon pengengkut zat-zat gizi dan darah. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

STRUKTUR KIMIA  PROTEIN

Protein seperti halnya karbohidrat dan lemak di bangun oleh unsur karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), tetapi juga mengandung N. Protein mengandung 16 % Nitrogen .Beberapa elemen lain yang terkandung dalam protein selain Nitrogen  (N) ialah Sulfur(S) ,Phosphor (P),Besi (Fe) dalm jumlah yang sangat kecil, dan Yodium (I).
Unit pembangunan dalam semua jenis protein adalah  asam amino (AA.Berbagai jenis asam amino membangun jenis sel dan Jaringa  tubuh yang spesifik,seperti a)kolagen terletak dalam jaringan ikat tubuh, b)miosin dalam jaringan otot ,c)hemoglobin dalam sel darah merah , d) sel enzim, dan e) hormoon insulin.
Terdapat tiga gugus yang penting dalam struktur protein , yaitu :
1.      Gugus basa yaitu amine(-NH2);
2.      Gugus asam yaitu (-COOH) atau gugus karboksil ;
3.      Rantai samping (R=Radikal) pada AA
Gugus basa dalam ionik bermuatan positif,sedangkan gugus asam bermuatan negatif. AA yang paling sederhana dan tidak memilki rantai samping (R) adalah glisin dan alanin.
Bentuk persenyawaan protein lebih kompleks bila dibandingkan dengan karbohidrat  atau lemak . Hal ini  terutama karena variasi unit-unit pembentuk protein lebih banyak bila dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak. Polisakarida misalnya ,dibangun dari pembentukan struktur pengulangan rantai yang terbentuk oleh unit-unit glukosa sebagai mata rantainya .Sedangkan rantai protein dibangun atas ikatan rantai polipeptida yang pada setiap mata rantainya dapat mengandung asam amino yang berbeda-beda jenisnya.Sampai saat ini diketahui ada 20 jenis asam amino yang membangun mata rantai polipeptida pada protein .Sehingga  atas dasar itu seacara matematis,kombinasi dari 20 macam asam amino ini dapat membentuk sampai dengan 1.000.000.000.000 jenis protein bahkan lebih.Karena struktur pembentuknya yang lebih kompleks maka berat molekul protein umumnya lebih tinggi bila dibandingkan lemak maupun karbohidrat.
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
o       alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
o       beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
o       beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
·         gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
(Wikipedia, 2009).
Protein memiliki empat tingkatan struktur yang bersifat hirarki. Artinya, protein disusun setahap demi setahap dan setiap tingkatan tergantung dari tahapan di bawahnya.
1.      Struktur primer rantai polipeptida sebuah protein adalah susunan atau urutan bagaimana asam-asam amino disatukan dan susunan ini mencakup lokasi setiap ikatan disulfida. Struktur primer dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang baisa ditulis untuk senyawa organik. Urutan, macam, dan jumlah asam amino yang membentuk rantai polipeptida adalah struktur primer protein.
2.      Struktur sekunder Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Analisis difraksi sinar-X merupakan cara yang baik untuk mempelajari struktur protein serabut. Struktur ini terjadi karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus amino (N-H) dala satu rantai polipeptida, memungkinkan terbentuknya konformasi spiral yang disebut struktur helix. Bila ikatan hidrogen tersebut terjadi di antara dua rantai polipeptida, maka masing-masing rantai tidak membentuk helix, melainkan rantai pararel polepeptida dengan konformasi- β. Rantai polipeptida denagn konformasi- β ini dihubung silangkan (cross-linked) oleh ikatan hydrogen sehingga membentuk struktur yang disebut lembaran berlipat-lipat (pleated sheets).
3.      Struktur tersier adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler. Struktur tersier terbentuk karena terjadinya perlipatan (folding) rantai α-helix, konformasi β, maupun gulungan rambang suatu polipeptida, membentuk protein globular, yang struktur tiga dimensinya lebih rumit daripada protein serabut. Dengan menggunakan berbagai cara difraksi sinar-x yang teliti, beberapa protein telah dapat ditentukan struktur tersiernya, seperti misalnya, hemoglobin, mioglobin, lisozim, ribonuklease, dan kimotripsinogen.
Dari hasil penelitian didapatkan beberapa fakta mengenai struktur tiga dimensi mioglobin sebagai berikut:
a.              molekul sangat kompak, dan di bagian dalamnya terdapat suatu ruangan yang cukup untuk empat molekul air.
b.              Semua gugus R mengutub dari asam aminonya berlokasi di bagian permukaan molekul dan berhidart.
c.              Gugus R yang tak mengutub dari asam aminonya tedapart di bagian dalam, sehingga tersembunyi dari larutan medium di luar.
d.             Residu prolin hanya terdapat pada bagian rantai yang membengkok, yang juga mengandung sisa asam amino yang tak dapat membentuk α-helix seperti isolesin dan serin.
e.              Konformasi umumnya sama dengan molekul mioglobin pada hewan menyusui.
           Struktur kuaternair Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur protein. Sebagian besar protein berbentuk globular yang mempunyai berat molekul lebih dari 50.000 merupakan suatu oligomer, yang terjadi dari beberapa rantai polipeptida yang terpisah. Rantai polipeptida ini juga disebut protomer saling mengadakan interaksi membentuk struktur kuartener dari proteina olighomer tersebut.

ASAM AMINO

Beberapa pengertian tentang asam amino
1.                             Esensial asam amino (EAA); Leusin,Metionin,Phenil alanin;Treonin.Tritophan;Lisin dan Valin.
2.                             Non esensial asam amino (NAA);Alanin,Asparagin,Asam aspartat,cistine(Cystein),Asam glutamat,glutamin,glisin,hidroksi prolin,prolin,serin.dan tirosin.
3.                             Semi asam amino: Arginin dan Histidin.
4.                             CAA(Branched-chain amino acid)asam amino mempunyai rantai cabang.Termasuk golongan ini : valin,Leusin,Isoleusin yang penting digunakan pada pengobatan penyakit lever atau gagal ginjal,pada penderita sakit  berat atau terluka .Ada beberapa penulis yang memasukan Histidin sebagai AA esensial


Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsionalkarboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusunprotein.


Struktur Asam Amino
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dariresidue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
Asam Amino sendiri di bagi menjadi 3 jenis :
1. Asam amino essensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan.
Jenis-jenis asam amino essensial :
a.                                        Leucine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
b.                                        Isoleucine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah
c.                                        Valine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
- Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, fenilalanin) ke otak.  
d.                                       Lycine
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubung lainnya
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilago dan persendian)
e.                                        Tryptophan
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan
f.                                         Methionine
- Prekusor dari cysteine dan creatine
- Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membentuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal
g.                                        Threonine
- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
- Komponen penting dari kolagen
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian
h.                                        Phenylalanine
- Prekursor untuk tyrosine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
- Digunakan dalam terapi depresi
- Membantu menekan nafsu makan

2.      Asam amino nonessendial.
Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial.
Jenis-jenis asam amino non-essensial :
a.       Aspartic Acid
- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy
- Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
- Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan
b.      Glyicine
- Membantu tubuh membentuk asam amino lain
- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi energi)
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula
c.       Alanine
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino
d.      Serine
- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
- Membantu dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf

3.  Asam amino essensial bersyarat.
Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein.
Jenis-jenis asam amino essensial bersyarat :
1.      Arginine (asam amino essensial untuk anak-anak)
- Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan
- Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
- Bersama glycine dan methionine membentuk creatine
2.      Histidine (asam amino essensial pada beberapa individu)
- Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh
- Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
- Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi
3.      Cystine
- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
- Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
- Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain)
- Siap diubah menjadi energi
- Salah satu elemen besar dari kolagen
4.      Glutamic Acid (Asam Glutamic)
- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
- Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain
5.      Tyrosine
- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid
- Meningkatkan mood dan fokus mental
6.      Glutamine
- Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia
- Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
- Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
- Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
- Mengingkatkan volume sel otot
7.      Taurine
- Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak
- Membantu dalam meningkatkan volume sel otot
8.      Ornithine
- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
- Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati

KLASIFIKASI DAN METABOLISME PROTEIN

Protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan kunjngsi.
1.    Protein dalam bentuk serabut.
Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain, sehingga menyerupai batang yang kaku.
Karakteristiknya :
§  Rendah daya larutnya.
§  Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
§  Tahan terhadap enzim pencernaan.
Contoh protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin.
2.      Protein globular.
Karakteristiknya :
§  Berbentuk bola.
§  Larut dalam larutan garam dan asam encer.
§  Mudah berubah dalam pengaruh suhu.
§  Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.
Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin.
3.      Protein konjungsi.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino (gugus prostetik).
Contoh : Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.

Metabolisme protein.
PENCERNAAN.Protein dicerna dilambung dan usus halus.Protein akan dipecah menjadi bentuk bentuk yang lebih sederhana yaitu asam amino dan peptida.Ada dua jenis enzim yang terlibat dalam proses pencernaan protein yaitu enzim endopeptidase yang berfunsi memutuskan ikatan peptida pada rantai polipeptida, dan enzim eksopeptidase yang berfungsi untuk memutuskan gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (-NH2)yang  dimiliki protein.Perlu diketahui bahwa protein adalah senyawa organik yang paling khas karena mempunyai dua gugus fungsional yang mempunyai sifat yang sangat berlawanan (yang satu bersifat asam dan lainnya bersifat basa).Kedua gugus fungsional inilah yang membentuk ikatan yang khas pula bagi protein yang dikenal dengan sebutan ikatan peptida.Protein masuk menembus dinding  saluran pencernaan dalam bentuk asam amino dan peptida (ikatan antar dua molikul asam amino).Protein merupakan jenis makanan yang hampir 100% dapat dicerna oleh tubuh.Hanya sedikit sekali sisa protein yang tidak dapat dicerna difeses .Asam amino dan peptida dapat masuk kedalam aliran darah dengan cara tranfer aktif.
UTILISASI.Dalam sel-sel dan  jaringan tubuh protein secara terus menurus dibentuk dan dirombak kembali.Pada keadaan normal protein yang dibentuk dan yang dirombak dalam keadaan seimbang.Para peneliti setuju bahwa tidak ada satupun jaringan dalam tubuh yang berfungsi khusus sebagi tempat penyimpanan protein. Ini pula salah satu yang membedakannya dengan dua zat gizi utama lain.Lemak mempunyai tempat penyimpanan dalam tubuh.Penyimpanan yang khusus yaitu adiposa,demikian pula karbohidarat yaitu glikogen dan otot.Meskipun demikian sejak abad yang lalu sudah dikenal sirkulasasi protein dalm tubuh.Pada beberapa jaringan tubuh,struktur proteinya sangat labil,dimana kandungan proteinnya mudah sekali menurun atau meningkat jika kesimbangan nitrogen terganggu.Jaringan-jaringan tubuh itulah yang dapat dikatakan sebagai tempat penyimapanan semu bagi protein tubuh.Berdasarkan percobaaan isotop asam amino yang dilakukan terbukti bahwa kecepatan pembentukan berbeda.Hati dan plasma darah merupakan jaringan tubuh yang mempunyai kecepatan pembentukan dan perombakan struktur protein yang tergolong paling cepat (setengah kandungan proteinnya dirombak dan dibentuk kembali hanya dalam waktu 6 hari),sedangkan protein otot mempunyai kecepatan pembentukan dan perombakan yang tergolong rendah (180 hari).Kareananya secara semu hati ,plasma darah dan mukosa usu halus (yang mempunyai kecepatan pembentukan dan perombakan struktur protein yang tinggi )dapat dikatakan sebagai tempat penyimapanan protein tubuh.

FUNGSI PROTEIN

Fungsi protein  didalam tubuh sangat erat hubungannya dengan hayat hidup sel. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai zat pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang dari luar dan masuk kedalam milieu interior tubuh. Protein juga sebagai zat pengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia dan terdapat dalam semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat dibentuk sel makhluk hidup.
Menurut sumber lain yang penulis peroleh, dapat kita lihat fungsi protein lainnya, antara lain sebagai berikut :
1.      Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan berat badan 3 kg.
2.      Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.
3.      Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepada bayinya dibuat dari makanan ibu itu sendiri.
4.      Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose darah.
5.      Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh.
6.      Sebagai pemberi kalori.
7.      Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
8.      Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
9.      Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
10.  Untuk memelihara netralitas tubuh.
11.  Untuk pembentukan antibodi.
12.  Untuk mengangkat zat-zat gizi.
13.  Sebagai sumber energi.
Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia, karena bila manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi kurang bahkan gizi buruk.

SUMBER PROTEIN

Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu :
  1. Sumber protein hewani.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam seperti hati, pankreas, ginjal, paru, jantung, jeroan, susu, telur dan ikan. Ayam dan jenis burung lain merupakan sumber protein yang berkualitas baik.
                                              
  1. Sumber protein nabati.
Sedangkan protein nabati terdapan dalam biji-bijian, kacang-kacangan dan gandum. Satu gram protein mampu menghasilkan energi 4,1 kalori.

KEBUTUHAN PROTEIN BAGI MANUSIA

Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur nitrogn (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan peses. Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlah protein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya antara lain :
         Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik.
         Kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang mengandung serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat ini, enzim-enzim tidak bisa masuk untuk memecah protein.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protein yang mereka perlukan.
Makanan
Kadar
Beras setengah giling
7,6 gram
Jagung kuning
9,2 gram
100 gram terigu
11 gram
Singkong dan gaplek
1,5 gram
100 gram umbi jalar
1,8 gram
100 gram tepung sagu
1,44 gram
Daging ayam
18,2 gram
Daging sapi
18,8 gram
Telur ayam
12,8 gram
Tabel 1.1
Kandungan Protein Dalam Sejumlah Makanan
Tabel 1.2
Angka kecukupan protein menurut kelompok umur.

AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PROTEIN

1.      Kekurangan protein.
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan. kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
a.      Kwashiorkor.
Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang ditungu kelahirannya.
Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Gejala :
·         Pertumbuhan terhambat.
·         Otot-otot berkurang dan lemah.
·         Udema.
·         Muka bulat seperti bulan (moonface)
·         Gangguan psikimotor.

Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan udema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
·         Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
·         Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang jelas.
·         Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
·         Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
·         Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
b.      Marasmus.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting/ merusak. Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waktu yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.
Gejala :
·         Pertumbuhan terhambat.
·         Lemak dibawah kulit berkurang.
·         Otot-otot berkurang dan melemah.
·         Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
·         Muka seperti orang tua (oldman’s face).
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol didalam darah menurun.
Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
2.              Kelebihan Protein.
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi (AKG) untuk protein.

PENYAKIT GIZI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROTEIN

Ada dua jenis penyakit gizi yang berhubungan dengan protein yaitu penyakit yang berdasarkan defisiensi protein dan berdasarkan kelainan sintesis serta metabolisme protein.
a.       Penyakit kurang kalori dan protein (KKP/PCMPEM)
Defisiensi protein secara ekstrim dengan kalori yang relatif mencukupi. Dalam hal ini akan terjadi penyakit dengan gambaran klinis yang disebut kwashiorkor. Pada marasmus penderita sangat kurus dengan sebutan tinggal tulang dan kulit. Kasus yang terbanyak adalah campuran kedua gambaran klinis diatas, disebabkan oleh kekurang energi dan protein sekaligus. Keadaan campuran ini disebut marasmik kwashiorkor, dan inilah yang disebut KKP. Penderita mempunyai berat badan dibawah standar pada umurnya, tetapi mungkin tidak terlalu jauh dari bawah.
b.      Penyakit penyerta
Penyakit penyerta ini biasanya berupa infeksi, penyakit infeksi yang sering dijumpai sebagai penyakit penyerta pada penderita KKP adalah:
1.      Penyakit infeksi saluran pernapasan, terutama bagian atas
2.      Penyakit infeksi saluran pencernaan, dengan gejala mencret, dan
3.      Berbagai penyakit anak secara umum juga meningkat, baik dalam morbiditas maupun mortalitas.
c.       Terapi
Penatalaksanaan dilakukan terhadap gejala penyakit infeksi yang akut dahulu, seperti kejang-kejang, dehidrasi dan diare. Realimentasi dilakukan dengan makanan cair, yang mengandung cukup kalori, vitamin dan protein serta komponen gizi lainnya. Konsentrasi zat-zat dapat dimulai parsial, misalnya mulai dengan pengenceran ½ atau ¼ dan secara bertingkat dinaikkan sehingga konsentrasi penuh.


UPAYA PENANGGULANGAN

Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
a.       Pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
b.      Pemberian makanan tambahan (PMT).
c.       Pemantauan garam beryodium.
d.      Pemberian kapsul vit. A
e.       Pemberian tablet Fe.
f.       Pengumpulan data KADARZI.

PENCEGAHAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN

Kekurangan energi protein disebabkan oleh multifaktor yang saling terkait sinergis secara klinis maupun lingkungan atau masyarakat. Pencegahan hendaknya meliputi seluruh faktor secara simultan dan konsisten. Walaupun kekurangan energi protein tidak sepenuhnya dapat diberantas, tanpa harus menunggu, dapat segera dilaksanakan beberapa tindakan untuk mengatasi keadaan:
1.      Mengendalikan penyakit infeksi, khususnya diare:  
a.       Sanitasi: personal, lingkungan terutama makanan dan peralatannya.
b.      Pendidikan: dasar kesehatan dan gizi.
c.       Program imunisasi.
d.      Pencegahan penyakit yang erat dengan lingkungan antara lain: TBC, nyamuk (malaria, DHF), parasit (cacing).
2.      Memperkecil dampak penyakit-penyakit infeksi terutama diare di wilayah yang sanitasi lingkungannya belum baik. Diare merupakan penyakit endomo-epidemik yang menjadi salah satu penyebab bagi malnutrisi. Dehidrasi awal dan re-feeding secepat mungkin merupakan pencegahan untuk menghindari bayi malnutrisi atau kekurangan energi protein.
  1. Deteksi dini dan manajemen kekurangan energi protein awal atau ringan:
a.       Memonitor tubuh kembang dan status gizi balita secara kontinyu. Misalnya dengan tolok ukur KMS.
b.      Perhatian kusus untuk faktor “resiko tinggi” yang akan berpengaruhkelangsungan status gizi (antara lain: kemiskinan, ketidaktahuan, adanya penyakit infeksi).
4.      Memelihara status gizi anak
a.               Dimulai sejak dalam kandungan, ibu hamil dengan gizi yang baik, diaharapkan akan melahirkan bayi dengan status gizi yang baik pula.
b.              Setelah lahir segera beri air susu ibu eksklusif  sampai usia 4 atau 6 bulan.
c.               Pemberian makanan pendamping air susu ibu bergizi, mulai usia 4 atau 6 bulan secara bertahap sampai anak dapat menerima menu lengkap keluarga.
d.              Memperpanjang masa menyusui (prolong lactation) selama ibu dan bayi menghendaki.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar