Kamis, 25 Juni 2015

Gizi Wanita Hamil


        GIZI PADA WANITA HAMIL

Masa yang sangat rawan gizi. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami. Para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan setelah hamil. Defisiensi zat gizi sebelum dan selama kehamilan berpengaruh pada bayi yang dilahirkan juga produksi ASI

Diagnosis kehamilan
o   Kehamilan  yang normal berlangsung 38 – 40 minggu
o   Kehamilan baru dapat dipastikan jka pemeriksa telah melihat tanda pasti hamil, yaitu : mendengar suara detak jantung, melihat dengan USG dan meraba bentuk janin
o   Penentuan kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) di dalam urine merupakan petunjuk adanya kehamilan

Perubahan Fisik selama hamil
Terjadi perubahan tubuh baik secara anatomis, fisiologis dan biokimiawi.

1.   Sistem pencernaan
o   Terjadi perubahan mulai dari rongga mulut hingga usus besar, termasuk organ penghasil enzim pencernaan, seperti hati dan empedu
o   Pertambahan hormone estrogen memperbanyak air ludah dan sifatnya menjadi lebih asam sehingga memudahkan terjadinya lubang gigi
o   Peningkatan kadar progesteron menurunkan motlitas saluran cerna sehingga motilitas dan tonus otot polos berkurang. Waktu pengosongan lambung dan transit makanan memanjang sehingga ban yak air yang terserap —>  sembelit
o   Produksi asam lambung, terutama pada trimester I sangat variatif, dapat bertambah atau berkurang
o   Metabolisme karbohidrat dan lemak meningkat



2.   Sistem Endokrin
o   Plasenta menghasilkan berbagai hormone yang sangat penting, yaitu : HPL, HCG, estrogen, progesterone dan human chorionic thyrotropin
o   HPL bertugas mempengaruhi metabolisme zat gizi
o   HCT bertanggung jawab dalam percepatan kegiatan kelenjar tiroid ibu hamil
o   Peningkatan estrogen berpengaruh pada pembesaran buah dada dan organ genital serta retensi cairan —> pertambahan natrium, perubahan deposisi lemak, factor pembekuan dalam darah, relaksasi persendian
o   Progesteron memacu pertumbuhan endometrium, penumpukan lemak ibu, peningkatan retensi natrium dan pelemasan jaringan otot polos
o   Kelenjar parathyroid membesar

3.   Sistem Perkemihan
o   Panjang dan berat ginjal akan bertambah antara 1 – 1,5 cm. Perubahan ini diduga akibat peningkatan hormone
o   GFR meningkat  sampai 50 %, terjadi di awal kehamilan sampai kehamilan berakhir
o   Mengalami glukosuria

4.   Sistem kardiovaskuler
o   Pembesaran uterus menekan pembuluh darah yang melewati rongga panggul dan paha —> aliran balik terganggu sehingga darah mengumpul pada tungkai bawah
o   Jika tidur terlentang uterus menekan vena cava —> menyusutkan aliran darah ke jantung —> hipotensi
o   Peningkatan volume darah pada trimester I dan II

5.   Kantong  empedu
      Penurunan tonus dinding otot polos menyebabkan fungsi kantong empedu berubah. Waktu pengosongan memendek dan sering tidak lengkap. Cairan empedu mengental dan tidak jarang pula terjadi stasis yang memudahkan terbentuknya batu empedu. Komposisi kimiawi cairan empedu tidak berubah dan kegiatan kulinesterase dalam plasma menurun selama kehamilan normal.

6.   Hati
      Fungsi hati berubah meskipun morfologsnya tidak. Kegiatan alkalin fosfatase dalam serum meningkat dua kali, diduga akibat penambahan isoenzim alkalin fosfatase plasenta. Kadar albumin dan globulin plasma menurun, meski penurunan albumin tidak banyak. Dengan demikian, rasio albumin/globulin juga menurun tajam. Namun penurunan ini masih normal karena terjadi pada keadaan hamil

Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Berat badan ibu hamil harus memadai,  bertambah sesuai umur kehamilan, berat badan yang bertambah normal akan menghasikan anak yang normal. Jika kurang dari normal maka akan berisiko terjadinya keguguran, lahir premature, BBLR, perdarahan setelah persalinan.

Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil (Nadesul, 2004)

Status
Tanda
  • Keadaan umum
  • Berat badan

  • Postur

  • Otot

  • Saraf

  • Pencernaan
  • Jantung


  • Vitalitas umum


  • Rambut

  • Kulit

  • Muka dan leher

  • Bibir

  • Mulut

  • Gusi

  • Lidah

  • Gigi geligi



  • Mata

  • Kelenjar
  • Kuku
  • Tungkai

  • Responsive, gesit
  • Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
  • Tegak, tungkai dan tangan lurus
  • Kuat, kenyal, sedikit lemak dibawah kulit
  • Perhatian baik, tidak mudah tersinggung
  • Nafsu makan baik
  • Detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai usia
  • Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangat
  • Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepala normal
  • Licin, cukup lembab, warna segar
  • Warna sama, licin, tampak sehat, segar
  • Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak
  • Tidak ada luka dan selaput merah
  • Merah normal, tidak ada perdarahan
  • Merah normal, licin, tidak ada luka
  • Tak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu normal, bersih dan tidak da perdarahan
  • Bersinar, bersih, tidak ada perdatahan
  • Tidak ada pembesaran
  • Keras dan kemerahan
  • Kaki tidak bengkak, normal


Komponen pertambahan berat badan secara umum dibagi dua, yaitu produk kehamilan (janin, cairan amnion, plasenta) dan jaringan tubuh ibu (darah, cairan ekstravaskuler, uterus, payudara, lemak) dengan proporsi :
§  Janin                                                  : 25 - 27%
§  Plasenta                                                 : 5%
§  Cairan amnion                                                  : 6%
§  Ekspansi volume darah                       : 10%
§  Pertumbuhan uterus dan payudara   : 11%
§  Peningkatan cairan ekstraseluler       : 13%
§  Peningkatan lemak tubuh                   : 25 - 27%




Faktor yang mempengaruhi status gizi
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi janin disamping factor genetic. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu pada waktu konsepsi dan melahirkan. Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh :
  • Keadaan social dan ekonomi ibu sebelum hamil
Status ekonomi terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis kemiskinan (keluarga pra sejahtera), berguna untuk memastikan kemampuan ibu membeli dan memilih makanan yang bernilai gizi tinggi.
  • Keadaan kesehatan dan gizi ibu
  • Jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama
  • Paritas
  • Usia kehamilan pertama
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Semakin muda usia seorang wanita yang hamil, lebih banyak energi yang diperlukan

Status gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan berdasarkan keadaan kesehatan dan status gizi waktu konsepsi, juga berdasarkan :
  • Keadaan social dan ekonomi waktu hamil
  • Derajat pekerjaan fisik
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang dilakukan makin banyak pula energi yang diperlukan tubuh
  • Asupan pangan
  • Pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi

Pola pertambahan berat badan
            National Academy of sciences (1990), menganjurkan pertambahan berat badan ibu hamil hingga kehamilan berakhir sekitar 11.3 – 15.9 kg bagi wanita yang berat terhadap tinggi badannya normal.






               Rekomendasi Pertambahan BB menurut BMI pra hamil

Sumber Data
Kategori
Rekomendasi Pertambahan BB
Direktorat BGM, Depkes RI, 1994
Kurus   (<18,49)
Normal (18,50 – 24,99)
Gemuk  (≥25,00)


National Academy of sciences, 1990
Low      (<19,8)
Normal  (19,8 – 26,00)
High      (>26 – 29)
Obese    ( >29)

   12,5 – 18 Kg
   11,5 – 16 Kg
     7,0 – 11,5 Kg
     6 Kg
  
Kenaikan tidak sama pada setiap semester  : Trimester I : 1 – 2 Kg, Trimester II dan III : 0,4 Kg/minggu. Sedangkan pertambahan berat badan yang dianjurkan perminggu menurut Institute of Medicine (1991) yaitu :
¨      0 – 10 minggu                                     : 0,065 kg/minggu
¨      10 – 20 minggu                       : 0,335 kg/minggu
¨      20 – 30 minggu                       : 0,450 kg/minggu
¨      30 – 40 minggu                       : 0,335 kg/minggu
    
   
Distribusi penambahan berat badan ibu hamil

Trimester
 Distribusi

I
Terutama pertambahan pada jaringan ibu dan cadangan lemak, berat janin pada 10 minggu ±5 gram
II 
Pertambahan yang cepat pada cadangan lemak ibu dan jaringan, berat janin pada 20 minggu ±350 gram
III
Pertambahan terutama pada janin dan bertambahnya cairan, berat janin pada 32 minggu ±2 kg







Kebutuhan Gizi Selama Hamil
Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk menyiapkan :
§  Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin dan mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta
§  Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak
§  Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi berat baku selama hamil
§  Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman
§  Perawatan gizi dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti mual dan muntah
§  Perawatan gizi yang dapt membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan
§  Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik

Demi suksesnya kehamilan menurut Huliana (2001), keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, vitamin, energi

¨      Energi
Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus maupun perubahan yang terdapat pada ibu hamil. Energi yang harus disiapkan hingga kehamilan berakhir sekitar 80.000 kkal (National Academy of sciences), atau kira-kira 300 kkal tiap hari di atas kebutuhan wanita tidak hamil
¨      Protein
Bagi wanita  hamil penting sekali adanya tambahan protein, menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 menganjurkan  penambahan protein sekitar 1,3 g/kg BB/hari (gravida matur), 1,5 g/kgBB/hari (wanita usia 15 – 18 tahun), dan 1,7 g/kg BB/hari (wanita dibawah 15 tahun).
¨      Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, asm folat, zat besi, kalsium, zink

Kebutuhan zat gizi wanita hamil yang dihitung berdasarkan persentase peningkatan asupan zat gizi di atas kebutuhan wanita tidak hamil

Zat Gizi
%
Zat Gizi
%
Kalori
Protein
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Vitamin C
Thiamin
Riboflavin
Niacin
Vitamin B6
14
68
100
25
8
17
36
23
13
27
Folate
Vitamin B12
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Besi
Seng
Yodium
Selenium
122
10
50
50
14
100
25
17
18


Keadan yang lazim berlangsung selama hamil
ü  Ngidam
Diartikan sebagai keinginan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu

ü  Pegal linu dan Kaku
§  Terjadi malam hari, diakibatkan oleh petumbuhan janin sekaligus perubahan hormonal
§  Kadar kalsium darah rendah, fosfat tinggi
§  Penanganan :
o                         Istirahat
o                         Menjaga postur tubuh yang baik
o      Batasi pangan yang kaya fosfat/rendah kalsium seperti soda, makanan awetan
o                         Konsumsi susu

ü  Sembelit
Berkaitan dengan :
§  Rahim yang membesar menekan kolon dan rectum sehingga mengganggu eksresi
§  Peningkatan progesterone, merelaksasikan otot saluran cerna serta menurunkan motilitas
§  Asupan cairan tak adekuat
§  Diet serat tidak cukup
§  Suplementasi zat besi
§  Kebiasaan defekasi yang buruk
§  Jarang berolah raga
§  Melewatkan sarapan pagi

Dapat diatasi dengan :
o   Bangun pagi lalu minum segelas air jeruk hangat
o   Lakukan olah raga (harus seizing dr) secara teratur setiap hari
o   Minum air setidaknya 8-10 gelas sehari
o   Maka makanan kaya serat
o   Membatasi pemberian suplementasi Fe —> 2 hari sekali
o   Makan makanan yang mengandung zat besi, missal daging hewani harus ditambah, ketika suplementasi tidak diberikan

ü  Nyeri ulu hati
§  Berkaitan dengan perubahan hormonal
§  Cara mengatasi
o   Makan sedikit-sedikit tapi sering
o   Jangan langsung minum antacid
o   Hindari makanan yang membuat nyeri, seperti makanan gorengan, berlemak, berbumbu, kopi
o   Jangan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol
o   Minumlah yogurt
o   Sesudah makan jangan langsung berbaring
o   Jangan menggunakan pakaian sempit

ü  Mual dan muntah
§                Morning sickness
§                Dapat diatasi dengan :
o   Sebelum tidur, pastikan kamar tidur sealu mendapat udara segar

o   Ketika bangun, bangkitlah secara perlahan (jangan mendadak)
o   Mual siang hari : Air jeruk, pop corn, minuman yang mengandung karbonat
o   Hindari minum pada waktu makan
o   Makanan yang perlu dihindari : lemak, makanan yang berminyak
o   Hindari bumbu banyak bawang merah dan putih, merica, cabe, makanan yang menimbulkan gas seperti ; ketimun, brokoli, kol, bawang, lobak cina, kacang kering
o   Membiasaan menjaga kebersihan mulut untuk mencegah perdarahan gusi, karies, muntah berkepanjangan

ü  Pica
§  Prilaku yang tidak lazim, yaitu mengkonsumsi bahan bukan makanan, seperti : kain, debu, arang
§  Cara mengatasi :
o                         Membujuk ibu untuk mengkonsumsi makanan yang padat gizi
o                         Memberikan suplementasi zat besi
o                         Merancang dan memberikan penyuluhan gizi
o                         Meningkatkan asupan cairan dan makanan yang kaya akan serat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar